Jakarta – Asosiasi Pengguna AI Indonesia (APAII) telah menorehkan sebuah catatan penting di tingkat internasional. Ketua Umum APAII, Dian Martin, menjadi salah satu panelis kehormatan dalam acara teknologi terkemuka, 45th Global Edition WORLD AI SHOW Indonesia. Acara ini sukses diselenggarakan pada 8-9 Juli 2025 di JW Marriott, Jakarta. Kehadiran dalam forum bergengsi yang diadakan oleh Trescon ini adalah sebuah bukti nyata. Suara dan visi APAII kini semakin diperhitungkan dalam ekosistem AI nasional. Partisipasi dalam sesi panel strategis ini menandai pencapaian yang signifikan. Ini adalah sebuah kehormatan bagi asosiasi untuk mengawal wacana teknologi di hadapan para pemimpin dunia. Sebuah Penegasan Kredibilitas di Panggung Global World AI Show dikenal sebagai platform strategis yang mempertemukan para pemimpin C-level, inovator, dan pengambil keputusan dari berbagai negara. Kepercayaan yang diberikan kepada APAII untuk turut serta dalam forum sekaliber ini menjadi validasi atas kredibilitas dan pengaruh asosiasi dalam percakapan seputar pemanfaatan AI yang bertanggung jawab. Dalam acara yang mengusung tema “Indonesia’s Digital Leap, Powered by AI”, APAII menyuarakan perspektifnya yang krusial mengenai arah pengembangan ekosistem digital yang beretika. Memperkaya Diskusi Kunci Mengenai Etika dan Tata Kelola AI Dalam sesi panel bertajuk “AI Ethics & Global Governance — Innovating Responsibly”, Dian Martin bergabung dengan jajaran pakar lainnya untuk bertukar pikiran. Sesi ini menjadi wadah yang dinamis untuk membahas cara membangun dan menerapkan kerangka kerja AI yang adil, transparan, dan akuntabel. Ini menjadi kesempatan berharga di mana APAII menegaskan kembali pandangannya mengenai urgensi fondasi etis dalam setiap inovasi teknologi, sejalan dengan misi asosiasi untuk mendorong adopsi AI yang positif dan konstruktif bagi masyarakat luas. Urgensi Dialog Multi-Pihak yang Mengemuka Diskusi panel menegaskan kembali satu hal penting. Seiring akselerasi adopsi AI, dialog antar pemangku kepentingan menjadi semakin mendesak. Berbagai pertanyaan pun muncul. Misalnya, bagaimana industri dapat berinovasi tanpa mengorbankan nilai? Lalu, bagaimana regulator dapat merumuskan kebijakan yang adaptif, sementara akademisi perlu menjembatani teori dan praktik? Pokok-Pokok Pikiran yang Mengemuka dalam Diskusi Diskusi panel, yang dimoderatori oleh JOKO UMAR (Chief Executive Officer, Sinergi Mutual Globalindo), mengupas tuntas beberapa agenda penting yang menjadi perhatian global, antara lain: Implementasi Kerangka Kerja AI yang Bertanggung Jawab: Mendiskusikan tantangan dan praktik terbaik dalam menerapkan responsible AI framework di tingkat korporat dan nasional. Menavigasi Dilema Etika dan Akuntabilitas: Menggali lebih dalam isu-isu seperti bias algoritmik, keadilan, dan penentuan akuntabilitas dalam sistem otonom. Pentingnya Sinergi Lintas Sektor: Menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan industri untuk menciptakan standar tata kelola AI yang solid. Etika sebagai Pendorong Inovasi: Membahas bagaimana pendekatan berbasis etika dapat membangun kepercayaan dan menjadi keunggulan kompetitif jangka panjang. Berbagi Panggung dengan Jajaran Pakar Terkemuka Keistimewaan dari partisipasi ini juga terletak pada dialog yang terjalin dengan para tokoh berpengaruh lainnya. Dian Martin berbagi panggung dengan para ahli terkemuka, memperkaya diskusi dari berbagai sudut pandang: PROF YUDHO GIRI SUCHAYO (Profesor, Universitas Indonesia) ERYK BUDI PRATAMA (Wakil Ketua Komite Tetap, KADIN Indonesia) ANDREAS TJENDRA (Penasihat AI untuk Menteri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia) Kehadiran APAII dalam jajaran panelis terhormat ini memperkuat posisinya sebagai bagian tak terpisahkan dari dialog strategis yang membentuk masa depan AI Indonesia. Wacana Luas: Gema Diskusi Lain dari Panggung World AI Show Selain sesi panel yang diikuti oleh APAII, acara World AI Show secara keseluruhan menjadi ajang diskusi mendalam mengenai berbagai tantangan dan peluang di era AI. Beberapa tema kunci lainnya turut mengemuka, memperkaya wawasan para peserta. Mengurai Dilema Adopsi AI Banyak organisasi masih menghadapi tantangan fundamental dalam perjalanan AI mereka. Diskusi menyoroti adanya kesulitan dalam mendefinisikan strategi AI yang jelas dan kurangnya pemahaman mendalam mengenai kapabilitas sesungguhnya dari teknologi ini. Akibatnya, banyak yang merasa laba atas investasi (ROI) dari adopsi AI masih sulit dijangkau. Menegaskan Kembali Janji Nyata AI Di sisi lain, forum ini juga menegaskan kembali janji nyata dari kecerdasan buatan. AI tidak lagi dipandang sebagai konsep futuristik, melainkan sebagai alat praktis untuk membuat pekerjaan lebih mudah, menghemat waktu dari tugas-tugas repetitif, dan meningkatkan kualitas. Para pembicara sepakat bahwa AI membantu organisasi untuk membangun produk dan layanan dengan lebih baik, lebih cepat, dan lebih cerdas. Untuk mencapai efisiensi operasional dan skala layanan, AI bukan lagi sekadar tambahan, melainkan penggerak inti (core enabler). Transformasi Digital dan Keterampilan Masa Depan Salah satu pesan kuat yang bergema adalah bahwa transformasi digital sejati membutuhkan lebih dari sekadar produk teknologi; ia menuntut adanya pergeseran fundamental dalam pola pikir dan cara kerja. Sejalan dengan itu, diskusi menekankan pentingnya keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, literasi digital, dan adaptivitas. Konsep pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) melalui upskilling dan reskilling berkelanjutan digarisbawahi sebagai kunci agar individu tetap relevan dan mampu berkontribusi pada inovasi. Mengukuhkan Komitmen pada Visi AI Indonesia yang Bertanggung Jawab Bagi APAII, partisipasi ini lebih dari sekadar kehadiran. Ini adalah penegasan komitmen untuk terus aktif mengawal arah pengembangan AI di Indonesia. Dengan menyuarakan pemikiran di forum global, APAII turut memastikan bahwa lompatan digital Indonesia dibangun di atas fondasi yang etis dan berkelanjutan. Acara World AI Show telah menjadi saksi bagaimana Indonesia, melalui berbagai perwakilannya termasuk APAII, secara kolektif menyuarakan visinya untuk masa depan. Wawasan yang lahir dari forum ini diharapkan dapat memperkuat langkah Indonesia dalam memimpin inovasi AI yang bertanggung jawab di kawasan ini.
Keynote Speaker di AI Festival 2025, Ketua APAII Buka Wawasan AI di Era Baru
JAKARTA, 02 JULI 2025 – Ketua Umum Asosiasi Pengguna AI Indonesia (APAII), Dian Martin, mendapat kehormatan untuk menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam acara bergengsi “AI Education & Innovation Festival 2025”. Acara ini diselenggarakan oleh Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) di Kampus Kalimalang. Peran sebagai pembicara kunci ini menandakan kepercayaan tinggi dari komunitas akademik dan industri terhadap APAII. Asosiasi dipandang sebagai pemandu arah dalam diskusi mengenai masa depan pendidikan dan inovasi di era kecerdasan buatan. Sambutan Hangat dari Tuan Rumah Acara dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI). Dalam sambutannya, beliau menyambut hangat kehadiran seluruh narasumber dan peserta. Beliau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara dunia akademik dan praktisi industri untuk menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak. Pesan Kunci dari APAII: AI Bukan Pengganti, Tetapi Mitra Akselerasi Mengusung tema “EDUvolution: Where Innovation Meets Intelligence”, Dian Martin menyampaikan pesan kunci dalam pidatonya. Beliau menekankan pentingnya mengubah narasi ketakutan terhadap AI menjadi narasi pemberdayaan. Menurutnya, fokusnya bukan pada apakah AI akan menggantikan manusia, melainkan pada bagaimana manusia dapat memanfaatkan AI secara cerdas untuk meningkatkan kapabilitas dan tetap relevan di dunia kerja. Tiga Pilar Revolusi Edukasi di Era AI Dari pemaparan yang disampaikan, dapat ditarik tiga pilar utama yang harus menjadi fondasi dalam menyambut era “EDUvolution”: Kemitraan Manusia-AI: Mendorong pola pikir bahwa AI adalah mitra kerja. AI bertugas menangani analisis data masif dan tugas repetitif, sementara manusia fokus pada kreativitas, pemikiran kritis, dan empati. Demokratisasi Inovasi: AI generatif telah meruntuhkan batasan. Kini, siapa saja dapat menjadi kreator atau inovator tanpa harus menguasai coding yang rumit. Urgensi Upskilling dan Reskilling: Kompetensi baru mutlak diperlukan. Kemampuan merumuskan perintah yang tepat (prompt engineering) dan mengintegrasikan AI dalam alur kerja menjadi keahlian vital. Kolaborasi Wawasan dari Lintas Sektor Keberhasilan festival ini tidak lepas dari kontribusi para narasumber ahli yang berbagi panggung dan memberikan perspektif beragam. Selain Ketua Umum APAII, festival ini juga diperkaya oleh wawasan inovatif dan kreatif dari para pakar terkemuka lainnya: AKBP Fian Yunus, S.Si., M.T.I. (Wadir Saber Polda Metro Jaya) Verry Riyanto, M.Kom (Head of Technology and Information UBSI) Riky Romadon (Head of Research & Development Republika) Brilian Fairiandi (AI Visual Artist, AICO) Agung Dwi Sandi (Founder & CEO Kol.id) Alfonsus Dwianto Wibowo (CEO Danacita) Achmad Syarifuddin (Skor Technology Indonesia & Advisor Ayoconnec) Kehadiran para pakar dari bidang penegakan hukum, media, teknologi, seni, hingga startup menunjukkan bahwa dampak dan penerapan AI bersifat multidisipliner dan menyentuh setiap aspek kehidupan. Festival sebagai Wadah Koneksi dan Inspirasi Festival ini terbukti menjadi wadah penting yang mempertemukan para pakar, mahasiswa, dan komunitas kreatif. Para peserta yang hadir mendapatkan berbagai manfaat nyata dari acara tersebut. Wawasan Langsung dari Pakar: Peserta belajar langsung dari para ahli di berbagai bidang. Peluang Karir dan Bisnis: Mendapatkan insight mendalam tentang prospek karir dan model bisnis baru di era AI. Jaringan Profesional: Membangun koneksi berharga dengan komunitas kreatif dan teknologi yang lebih luas. Masa Depan Kolaboratif Ada di Tangan Kita Kehadiran Ketua Umum APAII bersama jajaran pembicara ahli lainnya mengirimkan pesan yang jelas. Kolaborasi antara asosiasi profesi, institusi pendidikan seperti UBSI, dan para pakar industri adalah kunci untuk mengakselerasi talenta digital Indonesia. APAII akan terus berkomitmen untuk menjadi jembatan antara perkembangan teknologi global dengan kebutuhan talenta lokal. Inisiatif seperti ini membuktikan bahwa masa depan inovasi Indonesia berada di tangan mereka yang mau belajar, beradaptasi, dan terutama, berkolaborasi.
Sukses, Peluncuran Program Duta AI oleh APAII & UNISMA Dihadiri 600 Peserta
MALANG, 26 JUNI 2025 – Asosiasi Pengguna AI Indonesia (APAII) bersama Universitas Islam Malang (UNISMA) sukses menyelenggarakan peluncuran program “Duta AI Indonesia”. Acara ini disambut antusiasme luar biasa dari 600 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa. Inisiatif ini menjadi tonggak sejarah baru dalam demokratisasi pengetahuan AI di kalangan akademisi. Ini juga menjadi langkah awal untuk mencetak talenta unggul yang siap menjadi agen perubahan di era digital. Dukungan Penuh dan Visi Akademik dari Pimpinan UNISMA Acara dibuka dengan sambutan hangat dari Rektor UNISMA, Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D. Beliau menyambut baik kolaborasi strategis dengan APAII dan menekankan visi universitas untuk membekali lulusannya dengan kompetensi masa depan. “Mengingat pentingnya penguasaan AI bagi berbagai profesi, hal ini menjadi pertimbangan untuk memasukkan mata kuliah penguasaan AI ke dalam semua program studi. Tujuannya, agar mahasiswa tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga didukung oleh keterampilan AI yang tersertifikasi.” – Prof. Drs. H. Junaidi, M.Pd., Ph.D. Pernyataan ini menegaskan dukungan penuh dari rektor UNISMA dan menunjukkan adanya sinergi kuat antara visi akademik dengan misi APAII untuk mencetak talenta digital yang relevan dengan kebutuhan industri. Mengapa Literasi AI Menjadi Kunci di Era Disrupsi? Banyak yang mengira AI hanyalah sebatas ChatGPT atau aplikasi pembuat gambar. Namun, acara ini membuka wawasan bahwa AI adalah sebuah revolusi teknologi yang jauh lebih luas dan berdampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan. AI Lebih dari Sekadar Asisten Virtual Kecerdasan buatan merupakan cabang ilmu komputer yang sangat luas. Para peserta diperkenalkan pada berbagai jenis AI yang telah mentransformasi industri: Machine Learning (ML): Sistem yang belajar dari data untuk membuat prediksi, seperti rekomendasi produk di e-commerce atau deteksi penipuan pada transaksi perbankan. Computer Vision: Kemampuan komputer untuk “melihat” dan menginterpretasi dunia visual, digunakan dalam mobil otonom, diagnosis medis melalui citra rontgen, hingga sistem keamanan. Natural Language Processing (NLP): Teknologi di balik chatbot, asisten suara, dan alat penerjemah yang memungkinkan mesin memahami dan merespons bahasa manusia. Generative AI: AI yang mampu menciptakan konten baru dan orisinal, mulai dari teks, gambar, musik, hingga video. Dampak Nyata AI: Dari Teks Jadi Jutaan Views Salah satu sesi paling inspiratif adalah demonstrasi langsung dari Ketua Umum APAII sendiri. Beliau membagikan studi kasus personal tentang kekuatan AI generatif. Teknologi ini dapat mendobrak industri kreatif tanpa memerlukan keahlian teknis mendalam di bidang seni, animasi, ataupun storytelling. Beliau menunjukkan sebuah konten video pendek yang sepenuhnya dihasilkan oleh AI. Hanya dengan perintah teks (prompt), konten tersebut berhasil menembus 2 juta views di TikTok. Kisah ini menjadi bukti nyata. AI telah meruntuhkan batasan teknis dan membuka pintu bagi siapa saja untuk berkarya secara profesional. Teknologi ini juga mengubah cara kita memandang kreativitas. Menavigasi Lanskap Karir Baru di Era AI Revolusi AI tidak dapat dipungkiri akan membentuk ulang pasar tenaga kerja secara fundamental. Sesi ini memaparkan secara transparan bahwa adaptasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang. Beberapa peran tradisional seperti Teller Bank, Petugas Loket, dan Jasa Ekspedisi memang menghadapi tantangan otomatisasi yang signifikan. Namun, di balik tantangan tersebut, terbentang peluang karir yang jauh lebih besar. Permintaan untuk talenta dengan keahlian spesifik meroket, menciptakan peran-peran baru yang krusial seperti Ahli AI, Business Analyst, dan spesialis Keamanan Siber (Cybersecurity). Pergeseran ini bukanlah akhir dari pekerjaan, melainkan sebuah evolusi menuju pekerjaan yang lebih bernilai tambah dan strategis. Mengapa Sertifikasi Profesional Menjadi Pembeda? Di tengah transisi ini, bagaimana seorang profesional dapat membuktikan kompetensinya? Jawabannya terletak pada sertifikasi profesional. Dalam acara ini, ditekankan bahwa sertifikasi bukan sekadar selembar kertas, melainkan sebuah validasi konkret di mata industri. Validasi Keahlian: Sertifikasi dari lembaga kredibel seperti BNSP menjadi bukti objektif bahwa seseorang memiliki keterampilan yang terstandarisasi dan diakui secara nasional. Membangun Kepercayaan: Bagi perusahaan, merekrut talenta bersertifikasi mengurangi risiko dan memastikan mereka mendapatkan individu dengan kompetensi yang teruji. Keunggulan Kompetitif: Di pasar kerja yang padat, sertifikasi seperti CAIP (Certified AI Practitioner) menjadi pembeda yang jelas, menempatkan pemiliknya selangkah di depan para pesaing. Menjadi Bagian dari Gerakan: Peluang Eksklusif Program Duta AI Melihat antusiasme yang tinggi, APAII secara resmi membuka pendaftaran Program Duta AI untuk publik yang lebih luas. Program ini bukan sekadar pelatihan biasa, melainkan sebuah jalur akselerasi karir yang komprehensif. Peserta yang bergabung akan mendapatkan keuntungan eksklusif yang dirancang untuk memastikan mereka tidak hanya paham, tetapi juga diakui secara profesional. Kurikulum Fleksibel: Peserta dapat memilih dua materi spesialisasi sesuai dengan minat dan tujuan karir mereka, memastikan pembelajaran yang relevan dan mendalam. Sertifikasi Nasional (BNSP): Puncak dari program ini adalah kesempatan untuk mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Ini adalah pengakuan formal dari negara atas kompetensi AI yang dimiliki, memberikan nilai tawar yang sangat tinggi di pasar kerja. Gelar Non-Akademik Profesional: Lulusan program akan dianugerahi gelar Certified AI Practitioner (CAIP), sebuah titel profesional yang menandakan keahlian praktis dan pemahaman mendalam di bidang AI. Kurikulum Teruji: Dipercaya oleh Bank Indonesia Kredibilitas materi pelatihan yang ditawarkan APAII tidak perlu diragukan lagi. Kurikulum yang sama telah diadopsi dan diikuti oleh para pimpinan dan staf dari Bank Indonesia (BI) di empat kantor perwakilan wilayah. Kepercayaan dari lembaga sekelas bank sentral ini menjadi bukti kualitas dan relevansi materi yang diajarkan. APAII mengajak seluruh mahasiswa, profesional, dan pegiat teknologi di seluruh Indonesia untuk tidak menjadi penonton. Bergabunglah dengan Program Duta AI dan jadilah bagian dari garda terdepan yang akan membentuk masa depan teknologi Indonesia. Langkah awal telah diambil di Malang, dan gelombang inovasi ini akan terus menyebar ke seluruh penjuru negeri. Saatnya Anda mengambil peran.
Universitas Esa Unggul Undang Ketua APAII Bahas Etika dan Peluang Konten AI
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) telah mencapai titik krusial. Teknologi ini secara fundamental mentransformasi lanskap industri kreatif dan komunikasi. AI bukan lagi sekadar alat bantu, melainkan mitra kolaboratif yang membuka peluang serta tantangan baru. Di tengah dinamika ini, dialog antara akademisi dan praktisi menjadi sangat esensial. Menjawab kebutuhan tersebut, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul akan menggelar seminar strategis pada Sabtu, 5 Juli 2025. Di tengah dinamika ini, dialog antara para pemikir dari dunia akademis dan praktisi industri menjadi sangat esensial. Menjawab kebutuhan tersebut, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul mengambil inisiatif untuk menggelar sebuah seminar strategis yang akan diadakan pada Sabtu, 5 Juli 2025 mendatang. Sinergi Akademisi dan Praktisi: Sebuah Dialog Kunci Untuk memberikan perspektif yang komprehensif dan berimbang, seminar ini dijadwalkan akan menghadirkan dua narasumber. Narasumber yang akan hadir adalah Bapak Dian Martin, S.T., selaku Ketua Umum Asosiasi Pengguna AI Indonesia (APAII), dan Bapak Muhammad Ruslan Ramli, S.Sos, M.Si, Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul. Kehadiran kedua tokoh ini dalam satu forum diharapkan dapat menggarisbawahi pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan organisasi industri. Kolaborasi semacam ini sangat vital untuk memastikan bahwa adopsi teknologi di Indonesia dapat berjalan selaras dengan kebutuhan industri, standar etika, dan pengembangan talenta masa depan. Menavigasi Tiga Pilar Transformasi Digital Seminar bertajuk “Artificial Intelligence for Digital Content Creation: Automation, Ethics, and Opportunities” ini akan berfokus pada tiga pilar yang menjadi fondasi bagi masa depan industri kreatif. Topik-topik ini dipilih karena merepresentasikan peluang terbesar sekaligus tantangan paling signifikan di era AI. Otomatisasi menjanjikan efisiensi yang luar biasa, namun menuntut pemahaman mendalam agar tidak mengorbankan kualitas dan orisinalitas. Isu etika menjadi pagar pelindung untuk memastikan teknologi digunakan demi kemajuan, bukan untuk menciptakan disinformasi atau melanggengkan ketidakadilan. Di tengah semua disrupsi tersebut, terhampar lautan peluang karier dan model bisnis baru yang perlu dipetakan bersama. Ruang Diskusi dan Eksplorasi Dialog antara kedua narasumber ini diharapkan dapat membuka ruang diskusi mengenai berbagai aspek krusial yang relevan bagi para kreator digital, ahli strategi konten, dan calon profesional komunikasi. Diskusi ini akan berpusat pada tema utama seminar, dengan beberapa area eksplorasi yang diantisipasi sebagai berikut: Eksplorasi AI sebagai Mitra Kreatif: Mengajak peserta untuk menelaah potensi pemanfaatan tools AI dalam proses kreatif. Diskusi ini diharapkan dapat menyentuh keseimbangan antara efisiensi teknologi dengan pentingnya menjaga orisinalitas dan sentuhan manusiawi. Pertimbangan Etika dalam Praktik: Membuka pembahasan mengenai tantangan etika, seperti isu hak cipta, atribusi, dan penggunaan data yang bertanggung jawab. Forum ini menjadi kesempatan untuk mempertimbangkan bagaimana membangun praktik yang dapat menjaga kepercayaan audiens. Wawasan Karier Komunikasi Masa Depan: Menjelajahi bagaimana peran seorang kreator dan ahli strategi komunikasi dapat berevolusi seiring dengan perkembangan AI, serta mengidentifikasi potensi keahlian baru yang relevan di masa depan. Seminar ini dirancang sebagai forum untuk bertukar pikiran dan mendapatkan wawasan. Harapannya, diskusi ini dapat membekali generasi digital dengan perspektif AI yang lebih kaya. Peserta diharapkan dapat memahami AI sebagai alat bantu dan mitra kreatif. Langkah Maju untuk Ekosistem AI Indonesia Dialog strategis yang diinisiasi oleh Universitas Esa Unggul ini diharapkan menjadi lebih dari sekadar sebuah acara. Ini adalah wujud komitmen bersama untuk secara aktif berkontribusi dalam membentuk arah dan narasi perkembangan AI di Indonesia secara bertanggung jawab. Diskusi yang dijadwalkan akan terjadi ini diharapkan menjadi sebuah babak penting dalam perjalanan panjang membangun ekosistem AI nasional yang matang, inovatif, dan berlandaskan pada etika. Sebuah langkah maju yang patut untuk diikuti perkembangannya oleh seluruh pemangku kepentingan industri kreatif dan teknologi di tanah air.
Kegiatan Pelatihan dan Sertifikasi AI untuk Bank Indonesia Sulawesi Selatan
Era digital menuntut akurasi dan kecepatan. Oleh karena itu, kemampuan mengolah data secara cerdas kini menjadi sebuah keharusan fundamental, bukan lagi sekadar keunggulan kompetitif. Hal ini berlaku mutlak bagi institusi strategis seperti Bank Indonesia. Peran mereka sebagai penjaga stabilitas ekonomi sangat bergantung pada presisi data untuk pengambilan keputusan. Menjawab kebutuhan tersebut, sebuah program pengembangan kapabilitas yang penting telah diselenggarakan. Dalam program yang diinisiasi oleh Gama Training & Consulting, Asosiasi Pengguna AI Indonesia (APAII) dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Artificial Intelligence Indonesia, telah dipercaya sebagai mitra ahli untuk memberikan pelatihan dan sertifikasi AI secara komprehensif bagi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Selatan. Fondasi Transformasi: Pentingnya AI dalam Sektor Moneter Dalam ekosistem ekonomi modern, data merupakan aset yang paling berharga. Bagi bank sentral, aliran data yang masif tentu memerlukan proses pengolahan yang cepat dan akurat. Namun, kecepatan saja tidak cukup. Proses tersebut juga harus mampu menghasilkan wawasan (insight) yang mendalam. Di sinilah kecerdasan buatan (AI) memainkan peran krusial. AI menawarkan kapabilitas untuk mengotomatisasi analisis data yang kompleks. Selain itu, teknologi ini dapat mengidentifikasi pola tersembunyi dan meningkatkan akurasi peramalan secara signifikan. Dengan demikian, adopsi AI bukan lagi sekadar modernisasi, melainkan sebuah langkah untuk memperkuat fondasi institusi dalam menghadapi tantangan ekonomi masa depan. Kepercayaan Berkelanjutan dari Institusi Strategis Kepercayaan yang diberikan oleh Gama Training & Consulting untuk mengisi program yang dirancang bagi Bank Indonesia merupakan sebuah kehormatan besar bagi APAII. Pelatihan dan sertifikasi bertajuk “AI-DRIVEN DATA PROCESSING: Revolusi Akurasi dan Produktivitas di Era Digital” ini berlangsung di Bali pada 20-21 Juni 2025. Program ini diikuti oleh 75 insan pilihan dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Selatan. Penting untuk dicatat, kepercayaan ini merupakan buah dari rekam jejak dan reputasi yang telah dibangun oleh APAII. Sebelumnya pada bulan Mei 2025, APAII juga telah menjadi mitra pilihan dalam program serupa untuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Provinsi Bengkulu dan Jawa Barat. Rangkaian kolaborasi ini merupakan validasi yang kuat atas standar keunggulan yang dimiliki APAII dan LSP Artificial Intelligence Indonesia. Pada akhirnya, hal ini menegaskan posisi kami sebagai mitra ahli terpercaya dalam bidang kecerdasan buatan di Indonesia. Kurikulum Komprehensif Berstandar Industri Program dua hari ini dirancang secara intensif agar peserta memiliki kemampuan praktis. Oleh karena itu, kurikulumnya disusun berdasarkan unit-unit kompetensi inti yang relevan. Kurikulum ini mencakup seluruh siklus implementasi AI. Manajemen dan Validitas Data Pertama, peserta dilatih untuk melakukan proses pemasukan data secara akurat dan sistematis. Lebih dari itu, mereka juga dibekali kemampuan krusial untuk memastikan validitas dan integritas data. Hal ini merupakan fondasi dari setiap solusi AI yang andal. Integrasi dan Implementasi Solusi AI Selanjutnya, fokus beralih pada kemampuan teknis untuk mengintegrasikan komponen AI ke dalam sistem yang ada. Peserta juga mempraktikkan cara memasang solusi AI secara efektif sesuai kebutuhan operasional. Perawatan dan Optimalisasi Sistem AI Terakhir, sebuah solusi AI memerlukan perawatan berkelanjutan untuk menjaga performa. Dalam sesi ini, peserta mempelajari praktik terbaik dalam merawat sistem AI. Ini termasuk melakukan pembaruan, pemecahan masalah, dan memastikan performa sistem tetap puncak. Apresiasi atas Kualitas Program yang Aplikatif Keberhasilan materi yang disampaikan tercermin dari antusiasme peserta dan apresiasi pimpinan KPw Bank Indonesia Sulawesi Selatan. Konten pelatihan dinilai sangat berhasil dan berkualitas tinggi. Hal ini terutama karena materinya yang relevan dan aplikatif untuk tugas sehari-hari. Secara khusus, metode pembelajaran hands-on yang dipandu oleh tim APAII mendapatkan pujian. Pendekatan praktik langsung ini memungkinkan peserta untuk benar-benar memahami dan mencoba teknologi yang dipelajari. Dengan demikian, pengakuan ini menegaskan bahwa pendekatan APAII dalam merancang materi pelatihan terbukti efektif dan sangat direkomendasikan. Dampak Jangka Panjang: Meningkatkan Kapabilitas Institusional Program ini lebih dari sekadar sebuah acara pelatihan. Ini adalah investasi strategis dalam sumber daya manusia yang akan membawa dampak jangka panjang bagi KPw Bank Indonesia Sulawesi Selatan. Dengan 75 personel yang kini memiliki kompetensi AI, institusi ini diproyeksikan akan mengalami peningkatan signifikan dalam hal: Akurasi Analisis: Mengurangi human error dan meningkatkan ketajaman dalam membaca tren ekonomi makro dan mikro. Efisiensi dan Produktivitas: Mengotomatisasi tugas-tugas pengolahan data yang repetitif, sehingga para analis dapat lebih fokus pada interpretasi strategis. Inovasi Kebijakan: Membuka kemungkinan baru dalam perumusan kebijakan yang lebih responsif dan berbasis bukti (evidence-based) yang kuat. Komitmen APAII untuk Kemajuan Bangsa Keberhasilan kontribusi APAII dalam program untuk Bank Indonesia Sulawesi Selatan ini semakin memperkuat komitmen kami. Kami siap menjadi mitra strategis bagi lembaga pemerintah maupun swasta dalam perjalanan transformasi digital mereka. Selain itu, misi kami adalah untuk terus mengakselerasi adopsi AI yang bertanggung jawab dan beretika di seluruh Indonesia. Kami percaya bahwa dengan membekali para profesional dengan keahlian AI, kita tidak hanya meningkatkan produktivitas institusional, tetapi juga secara kolektif membangun masa depan Indonesia yang lebih cerdas, inovatif, dan berdaya saing di panggung global.