Fakultas Psikologi Universitas Esa Unggul bekerja sama dengan Asosiasi Pengguna Artificial Intelligence Indonesia (APAII) menggelar kuliah umum bertajuk “Menggapai Masa Depan Kerja di Era 5.0”. Dengan mengangkat tema “Peran Strategis Psikologi dalam Transformasi Digital & Humanisasi Teknologi”, acara ini menjadi ruang reflektif dan strategis untuk menjembatani perkembangan teknologi dengan nilai-nilai kemanusiaan dalam dunia kerja.
Kolaborasi Psikologi dan AI: Menuju Ekosistem Kerja yang Seimbang
Era Society 5.0 menuntut lebih dari sekadar penguasaan teknologi. Di sinilah peran psikologi menjadi krusial—mengiringi kehadiran AI agar tetap berpijak pada empati, etika, dan kesehatan mental. AI hadir dengan kecerdasan komputasional dan efisiensi; psikologi hadir dengan kedalaman pemahaman manusia. Kombinasi keduanya menciptakan peluang besar untuk membentuk ruang kerja yang cerdas secara teknologi dan hangat secara emosional.
Para peserta kuliah umum diajak untuk tidak hanya memahami fungsi teknis AI, tetapi juga pentingnya mengintegrasikan AI sebagai partner yang memperkuat potensi manusia, bukan menggantikannya. Psikologi memainkan peran penting dalam memastikan AI digunakan secara etis, inklusif, dan memperhatikan dimensi psikososial pekerja.
Menyiapkan SDM Masa Depan: Adaptif, Etis, dan Kolaboratif
Materi yang dibahas sangat relevan bagi mahasiswa, akademisi, praktisi SDM, dan pelaku industri. Dunia kerja kini tidak hanya menuntut kompetensi teknis, tetapi juga kapasitas untuk membangun koneksi emosional, berpikir kritis, serta beradaptasi terhadap perubahan berbasis nilai-nilai kemanusiaan.
Beberapa poin krusial yang dibahas dalam forum ini antara lain:
-
Strategi psikologis dalam menghadapi perubahan akibat otomatisasi
-
Desain interaksi AI yang berpusat pada manusia (human-centered AI design)
-
Peran psikolog dalam membentuk budaya kerja digital yang sehat, kolaboratif, dan etis
Menyongsong Masa Depan yang Inklusif dan Beradab
Kuliah umum ini menjadi pengingat bahwa kemajuan teknologi tidak seharusnya mengorbankan nilai kemanusiaan. Justru sebaliknya, teknologi—khususnya AI—dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai tersebut jika dirancang dan diterapkan dengan kesadaran psikologis yang tepat.
Melalui kolaborasi antara Fakultas Psikologi dan APAII, tercipta semangat baru untuk terus mengembangkan pendekatan interdisipliner antara ilmu sosial dan teknologi. Inisiatif ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menyambut masa depan dunia kerja yang tidak hanya cerdas, tetapi juga adil, inklusif, dan bermartabat di tengah arus digitalisasi global.
Baca Juga :